Menghindari Jebakan Investasi Bodong
June 09, 2021
Rudyanto Wibisono, S.E, CFP®
Pernakah kamu mendapatkan suatu penawaran investasi yang sangat menggiurkan? Sampai-sampai membuat kamu berpikir keras hingga tidak bisa tidur. Bagaimana tidak, hanya menyetor sejumlah uang, tanpa melakukan apa-apa, kamu sudah bisa mendapatkan keuntungan yang sangat fantastis, hingga 20% dalam 1 bulan.
Bayangkan, invest 100jt bisa dapat keuntungan 20 juta dalam 1 bulan, invest 1 miliar bisa mendapatkan keuntungan 200 juta dalam 1 bulan. Dalam waktu singkat kamu bisa jadi kaya raya, kamu bisa membeli semua keinginanmu. Hasil kerja kerasmu selama ini tidak ada apa-apanya dibandingkan investasi ini.
Jenis investasi yang mana menjanjikan keuntungan yang sangat besar, biasanya berujung kerugian besar bagi nasabah. Kamu harus berhati-hati dalam menerima penawaran investasi seperti ini.
Sepanjang tahun 2020, SWI berhasil membekukan 349 investasi ilegal. Hmmm jumlah yang sangat banyak bukan? Terus bagaimana kita bisa membedakan mana investasi bodong dan investasi yang benar?
Berikut adalah ciri-ciri dari investasi bodong yang Perlu kamu perhatikan :
1.Imbal hasil besar dalam waktu yang singkat.
Kamu harus mengetahui berapa rata-rata keuntungan dari investasi pada umumnya. Pada tahun 2021, investasi dalam bentuk deposito memberikan keuntungan sekitar 4% pertahun. Reksanadana pasar uang memberikan keuntungan sekitar 6% pertahun. Untuk obligasi bisa memberikan keuntungan 7-8% pertahun, sedangkan reksadana saham dalam kondisi normal bisa memberikan keuntungan 12-15% pertahun.
Jadi bila kamu menerima penawaran investasi dengan menjanjikan keuntungan 15-20% dalam satu bulan (180-240% pertahun) maka itu sudah sangat jauh diatas hasil investasi pada umumnya, dan ini sangat tidak wajar.
2.Cara pemasaran MLM dan produk yang tidak jelas.
Banyak investasi bodong yang dipasarkan melalui teknik multi-level marketing, selalu melakukan recruitment anggota baru. Biasa nya keuntungan yang di berikan kepada anggota lama adalah hasil dari recruitment anggota baru. Tapi tidak semua multi-level marketing adalah investasi bodong ya. Yang perlu kamu perhatikan lagi, biasanya produk yang dijual adalah produk yang tidak jelas manfaatnya bahkan banyak yang tidak memiliki produk.
3. Tidak mendapatkan ijin operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Semua perusahaan investasi harus mendaftarkan diri dan mendapatkan izin operasi terlebih dahulu dari OJK baru mereka boleh beroperasi. Jadi kamu bisa melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai status perusahaan investasi tersebut, apakah sudah memiliki surat izin operasi atau apakah sudah terdaftar di OJK atau belum.
Terkadang mereka menggunakan peran orang terkenal mulai dari selebrity, pemuka agama hingga tokoh masyarakat supaya terlihat lebih meyakinkan dan membuat orang lebih percaya akan investasi yang di tawarkan. Jadi jangan langsung percaya ya, cek 3 poin diatas dulu ya.
Saat ini kamu sudah tahu ya apa ciri-ciri dari investasi bodong, kamu harus lebih hati-hati. Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat, kamu bisa membagikan kepada kerabatmu.