Mengapa Penting Melakukan Financial Check Up Secara Rutin?

June 03, 2021

Yohannes Suryanto, CFP®

Mungkin kamu pernah mendengar istilah Financial Check Up, trus apa bener harus rutin melakukannya? Emang dimana bisa melakukan Financial Check Up?

Sebenernya Financial Check Up fungsinya sama dengan Medical Check Up, bedanya yang satu memeriksa kesehatan finansial dan yang satu lagi memeriksa kesehatan secara medis.

Trus kenapa harus rutin melakukannya? Ya, supaya kita bisa mengetahui lebih awal bilamana ada hal-hal yang gak beres, jadi segera bisa diobati atau diantisipasi. Tapi pada kenyataannya banyak orang yang gak mau melakukan karena alasan TAKUT. Emang takut apa? Takut mengetahui kalau ada kondisi yang gak baik dalam keuangan/tubuh mereka yang dampaknya bisa menjadi kuatir dan jadi banyak pantangan. Hehe

Emang kalau finansial apa aja yang akan diperiksa? Biasanya ada 8-10 Rasio yang dipakai untuk memeriksa Kesehatan keuangan.

Berikut 10 Rasio Kesehatan Keuangan yang perlu kita perhatikan :

1. Rasio Dana Darurat

Rasio ini mengukur besarnya Aset Likuid atau mudah dicairkan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak direncanakan dan sifatnya segera, misalnya kecelakaan, kerusakan pada rumah / kendaraan.

Besarnya Dana Darurat tergantung dari status pernikahan, jenis pekerjaan dan jumlah tanggungan, idealnya antara 6 – 12 kali pengeluaran bulanan.

 

2. Rasio Pendapatan Pasif

Rasio ini menunjukkan berapa jumlah Pendapatan Pasif yang sudah ada dibandingkan dengan pengeluaran bulanan sampai Anda mencapai Bebas Finansial. 

Rasio idealnya bilamana min 50% Pengeluaran bulanan Anda di bayar oleh Pendapatan Pasif dan tentunya persentase akan semakin besar seiring makin dekatnya Bebas Finansial.

 

3.Rasio Kemampuan Membayar Utang

Rasio ini untuk mengukur kemampuan Anda membayar cicilan utang, banyak permasalahan keuangan akibat cicilan utang yang besar sehingga mengambil porsi pos yang lain.

Rasio ini ideal bilamana cicilan utang Anda max 35% dari pendapatan tetap.

 

4. Rasio Asuransi

Dalam membuat perencanaan keuangan dibutuhkan manajemen Risiko, kita perlu mengalokasikan dana untuk membeli Asuransi (jiwa, kesehatan, dan kerugian) sehingga kelak tidak menganggu keuangan kita.

Rasio yang ideal adalah Min 10% Pendapatan dialokasikan untuk pos Asuransi.

5. Rasio Menabung/Investasi

Rasio ini menunjukkan seberapa besar Anda menyisihkan sebagian pendapatan Anda untuk ditabung / diinvestasikan untuk memenuhi kebutuhan keuangan di masa depan seperti biaya Pendidikan anak, pensiun, membeli rumah dll.

Rasio ini ideal bilamana Anda bisa menabung/berinvestasi minimal 10% dari pendapatan setiap bulannya.

 

6. Rasio Biaya Hidup

Persentase pada pos Biaya Hidup memang paling besar dibandingkan pos yang lain, persentase ini akan semakin kecil dengan meningkatnya pendapatan. Disini Anda harus bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan supaya tidak sampai terjadi defisit.

Rasio ideal adalah sekitar 40% – 60% dari Pendapatan untuk pos Biaya Hidup

 

7. Rasio Likuiditas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan asset likuid atau mudah dicairkan untuk memenuhi keuangan bila kita mendapat kesempatan, sehingga kita tidak perlu menjual asset tidak likuid secara terburu-buru. Rasio ini dianggap ideal bila Anda memiliki Aset Likuid sebesar 15% dari Kekayaan Bersih

 

8. Rasio Utang terhadap Aset

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan Aset Anda untuk membayar utang/kewajiban. Dinilai aman bila Utang/Kewajiban Anda maksimum 50% dari total Aset.

 

9. Rasio Aset Investasi terhadap Kekayaan Bersih

Rasio ini menunjukkan berapa jumlah Aset produktif yang dapat melipat gandakan modalnya dan memberikan Pasif Income. 

Rasio idealnya bilamana Anda memiliki Aset Investasi min 50% dari Kekayaan Bersih, tentunya persentase akan semakin besar seiring makin dekatnya pensiun.

 

10. Rasio Sovabilitas

Rasio ini untuk mengukur risiko dari kebangkrutan Anda. Yang dimaksudkan dengan kondisi bangkrut adalah saat jumlah utang lebih besar dibandingkan jumlah aset yang Anda miliki. Anda dapat membagi total kekayaan bersih yang dimiliki dengan jumlah aset.

Rasio yang ideal adalah Min 50% 

 

Untuk melakukan Financial Check Up, kamu bisa membuat janji dengan perencana keuangan atau kamu bisa melakukan sendiri dengan mencatat semua Aset, Utang, Pendapatan dan Pengeluaran kamu terlebih dahulu, setelah itu tinggal membandingkan sesuai rasio diatas.

Tapi semua kan sudah serba digital, kamu juga bisa menggunakan Aplikasi dari Cekkeuanganku.com untuk mempermudah dalam melakukan pencatatan, didalamnya juga ada fitur Financial Check Up lho.

Yuk segera lakukan Financial Check Up, jangan banyak alasan dan ditunda lagi ya.

 

Salam Sehat Finansial

Aplikasi Perencana Keuangan
Temukan di Google Play
Artikel Populer
Persamaan Dasar Akuntansi

July 01, 2021

Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa memproyeksikan kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Seperti yang kita ketahui, prinsip umum akuntansi yang kita ketahui adalah adanya keseimbangan (balance) antara sisi pemasukan dengan pengeluaran atau adanya keseimbangan antara harta yang dimiliki oleh perusahaan dengan kewajiban dan modal. Adanya keseimbangan angka antara kedua bagian tersebut tentu saja harus dianalisis lebih dalam dengan persamaan dasar akuntansi. Nantinya persamaan dasar akuntansi tersebut digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mengelola keuangan perusahaan.Persamaan dasar akuntansi sering disebut sebagai dasar atas sistem akuntansi entri ganda. Di suatu neraca bisnis, terlihat bahwa total aset perusahaan sama dengan jumlah kewajiban perusahaan serta ekuitas pemegang saham. Dengan sistem entri ganda tersebut, persamaan dasar akuntansi menegaskan bahwa neraca tetap “seimbang”, serta setiap pembuatan entri di sisi debit wajib mempunyai entri (atau cakupan) yang sama di sisi kreditUnsur-Unsur Persamaan Dasar AkuntansiBerikut ini adalah unsur-unsur yang terkandung di dalam persamaan dasar akuntansi:Aset (Aktiva)Sumber daya yang dikuasai perusahaan akibat peristiwa yang terjadi di masa lampu dan akan bermanfaat bagi ekonomi perusahaan di masa depan.Hutang (Kewajiban)Tanggung jawab perusahaan yang terjadi pada saat ini dan merupakan akibat peristiwa masa lalu. Proses penyelesaian hutang akan membutuhkan sumber daya perusahaan.Ekuitas (Modal)Sisa dari kepentingan yang ada di dalam aset yang sudah sesuai dengan perusahaan setelah dikurangi kewajiban.Pendapatan (Revenue)Aliran dana yang masuk atau peningkatan lain atas aset atau penurunan dari kewajiban perusahaan akibat terjadi aktivitas penyerahan, penjualan, pembuatan barang dan jasa atau aktivitas lain yang menjadi kegiatan utama secara terus menerus oleh perusahaan.Beban (Expenses)Arus keluar atau penggunaan lain dari aset atau peningkatan kewajiban karena ada penyerahan, pembuatan barang dan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi kegiatan utama secara terus menerus oleh perusahaan.Prive (Drawing)Pengambilan aset dari perusahaan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan guna memenuhi kepentingan pribadinya.Rumus Persamaan Dasar AkuntansiPersamaan dasar akuntansi atau PDA mempunyai rumus adalah sebagai berikut Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)Seperti yang kita ketahui, semakin besar hutang pada sisi pasiva, akan menyebabkan ketidakseimbangan pada sisi aktiva. Jika terjadi suatu transaksi yang tidak transparan atau tidak dilaporkan, nantinya juga akan terlihat dengan penghitungan prinsip persamaan dasar akuntansi tersebut.Manfaat Persamaan Dasar AkuntansiPersamaan dasar akuntansi tentu saja dibuat perhitungannya bukan tanpa alasan. Tentu saja ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh oleh pihak akuntan ataupun perusahaan dari tabel persamaan dasar akuntansi ini. Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari tabel persamaan akuntansi : Sumber catatan yang nantinya bisa mempermudah proses pencatatan transaksi keuangan. Persamaan dasar akuntansi memuat informasi mendasar terkait transaksi keuangan yang masuk maupun keluar dari rekening perusahaan sehingga nantinya memudahkan proses pembuatan laporan keuangan.Sarana untuk memeriksa besarnya saldo yang masuk maupun keluar dari rekening perusahaan. Berbeda dengan laporan keuangan yang menyediakan laporan terperinci, persamaan dasar akuntansi menyediakan transaksi keuangan secara garis besar.Sarana koreksi ketepatan antara saldo pada sisi aktiva maupun sisi pasiva. Perhitungan saldo pada kedua belah pihak tabel persamaan dasar akuntansi nantinya menyisakan angka yang seimbang jika semua transaksi telah dilaporkan dengan sebaik mungkin.Bagi kamu yang belum melakukan pencatatat keuangan di usahamu, sekarang sudah tau manfaatnya ya…. 

Membuat Perencanaan Keuangan Mengunakan Konsep Piramida Keuangan

August 03, 2021

Membuat perencanaan keuangan keluarga itu sama seperti ketika kita membuat perencanaan membangun rumah idaman.Ya tahapannya sama, dimulai dari menentukan ingin membangun rumah sebesar apa, designnya seperti apa dll. Untuk yang sudah berkeluarga, tentunya semua itu perlu disepakati dulu baru kita melanjutkan ketahap selanjutnya. Apa tahap selanjutnya? Kita akan bawa mimpi kita kepada seorang arsitek untuk digambar, dihitung konstruksinya sampai membahas anggaran biaya.Nah, sekarang bagaimana dengan rencana keuanganmu kedepan? Sudah punya mimpi ingin membangun masa depan seperti apa? Sebagai panduan, kamu bisa pakai gambar Piramida Keuangan. Ikuti tahapannya dalam membangun rencana keuangan impianmu.  Ada 5 TAHAP dalam membuat Perancanaan Keuangan mengunakan kosep PIRAMIDA KEUANGAN TAHAP I: WEALTH CREATIONPada tahap ini seseorang bekerja ataupun berusaha untuk mendapatkan uang. Apapun pekerjaannya atau usahanya tidak ada yang salah, tapi yang paling berisiko bilamana seseorang hanya memiliki 1 sumber pendapatan aktif. Ya, pendapatan yang baru didapat kalau kita terlibat aktif.Ini adalah tahap yang sangat penting, kita perlu punya keterampilan untuk bisa menghasilkan uang, kita perlu belajar dan terus belajar.Kita jangan hanya sibuk mengejar uang, tapi kita juga harus pikirkan bagaimana supaya kita yang dikejar uang. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan kita.Menciptakan Pendapatan Pasif adalah PR dan tantangan kita pada Tahap ini. TAHAP II: WEALTH PROTECTIONPada tahap ini kita sedang membangun Pondasi Keuangan. Kita harus persiapkan dengan baik dan menghitung semua bagian dengan detail.Karena ini adalah pondasi, tentunya harus dibangun dengan kuat sehingga bilamana ada badai, keuangan kita tidak sampai terganggu. Meskipun pada kenyataannya banyak orang mengabaikan pondasi ini karena tidak terlihat dan tidak bisa dipamerkan.Begitu kita mendapatkan uang, idealnya kita pakai untuk memenuhi KEBUTUHAN DASAR baik sandang, pangan dan papan. Awas…. Kebutuhan ya, bukan keinginan.. Kebutuhan itu murah kok, setuju gak?Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, kita lanjut kepada pondasi berikutnya yaitu menyiapkan DANA DARURAT, dana yang kita simpan pada rekening yang mudah dan cepat dalam mencairkannya. Besarnya sekitar 6 – 12 bulan dari penghasilan Anda sesuai dengan jenis pekerjaan dan jumlah tanggungan.Pondasi berikutnya PROTEKSI PENGHASILAN. Disini peranan asuransi jiwa untuk memproteksi bilamana pencari nafkah meninggal, sakit kritis ataupun cacat tetap sehingga tidak bisa menghasilkan lagi.Ada beberapa metode untuk menghitung kebutuhan asuransi jiwa, salah satunya adalah dengan metode Human Life Value dimana kita menghitung berdasarkan penghasilan seseorang dikali dengan berapa lama penghasilan itu diperlukan untuk menopang hidup keluarga.Contoh : Bapak A usia 40 tahun dan memiliki penghasilan 5 juta sebulan.Cara menghitung : 5 juta x 12 (disetahunkan) x 15 (diasumsikan dana yang dibutuhkan untuk menopang keluarga 15 tahun lagi sesuai usia pensiun Bapak A) maka Uang Pertanggungan Asuransi jiwa yang dibutuhkan adalah sebesar 900 juta.Nah, berapa uang pertanggungan asuransi jiwa yang saat ini Anda miliki, segera penuhi sesuai kebutuhan.Dan yang terakhir adalah PROTEKSI KESEHATAN, ini adalah Lifestyle Insurance dimana Anda bisa membeli produk yang sesuai dengan gaya hidup Anda, perusahaan asuransi memiliki produk mulai dari kelas kamar Rp. 300.000,-/hari sampai dengan kelas kamar yang tidak dibatasi limit, tentunya premi menyesuaikan.Paling tidak, WAJIB Anda memiliki BPJS Kesehatan. Tahap III : WEALTH ACCUMULATIONDisini kita mulai berinvestasi untuk kebutuhan masa depan seperti menyiapkan DANA PENDIDIKAN dan DANA PENSIUN. Semakin Panjang WAKTU Anda, semakin ringan yang harus kita investasikan setiap bulan. Anda bisa menghitung berapa harus menyisihkan setiap bulan mengunakan Kalkulator Financial dari Aplikasi Cekkeuanganku pada menu TUJUAN KEUANGAN. TAHAP IV : WEALTH ACCELERATIONSetelah semua selesai, pada tahap ini Anda sudah bebas bilamana mau memenuhi keinginan-keinginan yang sempat tertunda maupun berinvestasi/membangun bisnis yang semata-mata bukan untuk kepentingan pribadi lagi tapi sudah memikirkan untuk kepentingan orang lain. TAHAP V : WEALTH DISTRIBUTIONIni adalah tahap paling akhir, dimana setelah kita membangun Piramida Keuangan kita dalam berbagi bentuk Jenis Aset, maka kita perlu membuat perencanaan distribusi kekayaan/perencanaan waris supaya aset yang dimiliki bisa terdistribusi dengan baik kepada orang yang tepat dengan cepat dan biaya yang murah.Banyak orang yang menganggap tabu bila membicarakan warisan, tapi kita tidak boleh mengabaikan tahap ini untuk menghindari permasalahan yang banyak terjadi sehubungan dengan waris.Pada artikel berikutnya saya akan membahas lebih detail sehubungan dengan masing-masing tahapan ini.

FINANCIAL FREEDOM

March 09, 2021

Tentunya kita tidak asing dengan istilah “Financial Freedom” kan? Financial Freedom atau kebebasan finansial tentunya menjadi daya tarik dan tujuan keuangan setiap orang.Tapi ngomong-ngomong, apa sih yang dimaksud Financial Freedom?Sebenarnya memang tidak ada definisi yang baku tentang Financial Freedom, sehingga setiap perencana keuangan bisa memiliki definisi yang berbeda – beda tetapi memiliki satu pemahaman yang tidak jauh berbeda.Yohannes Suryanto perencana keuangan dari cekkeuanganku sependapat bahwa Financial Freedom adalah suatu kondisi ketika seseorang memiliki Pendapatan Pasif yang besar lebih besar atau sama dengan Biaya Hidup.Kenapa Financial Freedom harus kita jadikan prioritas tujuan keuangan?Paling tidak ada 2 alasan kenapa Financial Freedom dijadikan prioritas tujuan keuangan :Suatu saat orang bakal kehilangan kemampuan bekerja, sehingga tidak akan menjadi beban buat orang lain.Ingin menikmati hidup dan menjadi berkat buat orang lain, dengan “selesai” untuk diri sendiri maka kita bisa terus berkarya dan menjadi berkat buat orang lain. Setuju kan?Financial Freedom tidak berpatokan terhadap berapa jumlah aset dan penghasilan seseorang, jadi setiap orang bisa mendesign dan menghitung sendiri sesuai dengan mimpinya. Darimana Pendapatan Pasif diperoleh?Banyak cara untuk mendapatkan penghasilan pasif seperti : membangun bisnis bersistem, pemasaran jaringan, dari royalty (menulis buku, membuat film, dll) dan berinvestasi (Aset Portofolio)Kabar baiknya, Financial Freedom bisa dicapai oleh siapa pun dengan profesi apa pun, termasuk karyawan tanpa harus pindah kuadran menjadi pengusaha.Bagaimana caranya ? Dengan berinvestasi. Ya.. Membangun Aset Investasi/Aset PortofolioSisihkan setiap bulan dari Pendapatan Aktifmu minimal 10% untuk membeli produk-produk Investasi seperti Obligasi, Saham, Reksadana, dll..Ingat pribahasa “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”?Demikian pula dengan Aset Investasi kita, setelah menjadi “bukit” maka Aset ini yang akan memberikan Pendapatan Pasif untuk kita.Kamu bisa memakai alat bantu Aplikasi Cekkeuanganku yang memiliki fitur Pencatatan Keuangan (uang masuk dan uang keluar), Laporan Keuangan (Aset dan kewajiban), membuat Anggaran (pendapatan/pengeluaran), Kalkulator Finansial (Menghitung kebutuhan dana dari setiap Tujuan Keuangan) dan Financial Check up (untuk mengetahui kondisi Kesehatan finansialmu) yang kiranya bisa kamu pakai sebagai sarana mencapai kebebasan finansial.Salam Bebas Finansial